Alat Musik Tradisional
1. Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,
gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya,
yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.
Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti
memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes
gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa,Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ansambel. Seperangkat gamelan biasanya terdiri atas bonang, saron,
gender, rebab, siter, gong, kendang dan suling.
2. Angklung

Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dariUNESCO sejak November 2010.
3. Kolintang
Kolintang (atau kulintang) adalah alat
musik perkusi yang terbuat dari bilah
kayu dengan kotak resonansi dibawahnya. Dimainkan dengan cara dipukul . Di
Indonesia kolintang dihubungkan dengan orang Minahasa dari Sulawesi Utara,
namun kolintang juga terkenal di Malukudan Timor.
4. Sasando
Sasando adalah sebuah alat instrumen
petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu,
yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di
kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan
instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Bagian utama
sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu.
5. Sampek / Sape’
Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak Kayaan yang berada di Kalimantan Barat.
Bentuknya berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar satu meter. Alat
musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan
bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara
tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu-minggu. Dibuat
dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan
keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.
6. Talempong
Talempong adalah sebuah alat musik
pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen
bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun
ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis
kuningan lebih banyak digunakan. Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter
15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian
atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai
tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya
dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.Talempong
biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan,
seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Talempong
juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini
memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan
si.Talempong diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan
piano.
7. Tifa
Tifa mirip dengan alat musik gendang
yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu
yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya
ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan
untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat
dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas
nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk
mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Lenso
dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional
suku Asmat dan tari Gatsi.
0 komentar:
Posting Komentar